Balada Kaum Papa II

gPasuruan - Nyawa yang melayang saat berebut zakat saat pembagian di rumah seorang pengusaha Pasuruan terus bertambah. Data yang tercatat di kamar mayat RS R Soedarsono Purut Pasuruan menjadi 20 orang, Senin (15/9/2008). Korban tewas susulan ini adalah warga miskin yang sebelumnya dirawat setelah terinjak-injak di rumah H Syaikon di kawasan RT III RW IV Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo. Mereka sempat dirawat di UGD RS R Soedarsono pada pukul 11.00 WIB.Hingga pukul 12.00 WIB di kamar jenazah terdapat 20 korban tewas berjejer di lantai karena kapasitas ruang jenazah hanya sebatas untuk 5 jenazah. Sedangkan korban yang masih mendapat perawatan di UGD masih 3 orang.

Menjelang Lebaran, sekitar 5 ribu warga kurang mampu di Kota Pasuruan dan sekitarnya mendapat uang zakat. Warga yang mendengar pun rela berdesak-desakan menunggu uang sebesar Rp 40 ribu dibagikan dari warga kaya atau mampu. Bagi-bagi uang yang dilakukan setiap tanggal 15 bulan Ramadan oleh H Syaikon warga RT III RW IV Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan ini rutin diberikan.

Akibat berdesak-desakan, beberapa warga pingsan karena kepanasan dan kecapekan. Apalagi bagi-bagi ini didatangi warga dari desa lain, otomatis kuota membludak. Mereka dari Sidoarjo dan Probolinggo.Warga terlihat sudah mengantre sejak pukul 05.00 WIB pagi tadi meski uang zakat baru diberikan pukul 07.00 WIB. Mereka mengantre di Gang Rambutan Kelurahan Purutrejo.

Mayoritas warga yang datang wanita yang berusia 40 tahun ke atas.Dari pantauan detiksurabaya.com, saat pintu gang yang terbuat dari bambu dibuka pukul 07.00 WIB serentak warga merangsek masuk dan menunggu uang yang langsung diberikan oleh Ny Syaikon. Bagi warga yang sudah menerima uang, tangan mereka diberi pewarna warna sebagai tanda telah diberi uang.Salah satu warga yang pingsan, Mbok Mi (60) warga Kelurahan Ngemplak, Kecamatan Gadingrejo, Pasuruan mengaku sebelum pingsan sempat didorong oleh warga yang berada di belakang yang tak sabar untuk mendapatkan uang.
Namun karena tak kuat dengan sesaknya warga dan matahari yang kian panas, membuat tubuhnya lemas dan pingsan. Tubuh Mbok Mi diamankan warga di tempat yang lebih teduh."Lumayan Mas, uangnya untuk membeli kebutuhan Lebaran. Apalagi kebutuhan sekarang mahal-mahal semua," kata Mbok Mi kepada detiksurabaya.com saat diamankan di sebuah pohon setelah pingsan, Senin (15/9/2008).

Sementara salah satu warga yang sengaja datang dari Probolinggo, Siani (30) mengaku datang bersama suaminya. Dia berangkat sejak pukul 04.00 WIB dan tiba di lokasi pukul 05.30 WIB."Saya sudah tahu informasi ini. Dan tiap tanggal 15 bulan Ramadan, Pak Syaikhon selalu bagi-bagi uang sedekah," kata Siani saat mengantre.(fat/fat)

Source : detik.com
SHARE

InDigest

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
Baca Juga Artikel Ini close button minimize button maximize button
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments: